Program ADHD Indonesia Provinsi Bali Screening ADHD Non-Diagnostik
Program Screening ADHD Non-Diagnostik merupakan layanan edukatif awal yang dirancang oleh ADHD Indonesia Provinsi Bali untuk membantu orang tua dan pendidik mengenali kemungkinan adanya karakteristik ADHD pada anak
Program ini bertujuan memberikan gambaran awal mengenai pola perilaku, perhatian, dan respons belajar anak, tanpa menggantikan proses diagnosis medis yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional di Provinsi Bali.
Banyak orang tua dan guru merasa ragu ketika melihat perilaku anak yang sulit fokus, impulsif, atau sangat aktif, namun tidak tahu apakah hal tersebut termasuk karakteristik ADHD atau bagian dari tahapan perkembangan anak. Screening ADHD Non-Diagnostik hadir sebagai langkah awal untuk membantu memahami kondisi anak secara lebih objektif dan terstruktur, sebelum menentukan langkah pendampingan selanjutnya.
Dalam program ini, screening dilakukan melalui pendekatan observasi dan pengisian instrumen edukatif yang disusun untuk mengidentifikasi pola perilaku umum yang sering dikaitkan dengan ADHD. Hasil screening tidak berupa label atau diagnosis, melainkan ringkasan kecenderungan perilaku yang dapat menjadi bahan refleksi bagi orang tua dan pendidik. Pendekatan ini membantu mengurangi kesalahpahaman serta mendorong pengambilan keputusan yang lebih bijak dan terinformasi.
Screening ADHD Non-Diagnostik juga berfungsi sebagai pintu masuk menuju program pendampingan yang lebih sesuai dengan kebutuhan anak. Berdasarkan hasil screening, orang tua dapat mempertimbangkan berbagai bentuk dukungan edukatif, seperti kelas pendampingan belajar, pengembangan bakat dan minat, atau edukasi lanjutan bagi orang tua. Dengan demikian, screening menjadi bagian dari proses pendampingan yang berkesinambungan, bukan tujuan akhir.
Program ini diselenggarakan dalam kerangka edukasi dan non-medis. ADHD Indonesia tidak memberikan diagnosis, rekomendasi obat, maupun tindakan klinis melalui layanan ini. Apabila diperlukan, orang tua akan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional yang berwenang, seperti psikolog atau dokter spesialis, sebagai langkah lanjutan.
Melalui Screening ADHD Non-Diagnostik, ADHD Indonesia Provinsi Bali berharap orang tua dan pendidik memiliki pemahaman awal yang lebih baik mengenai kebutuhan anak. Dengan pemahaman tersebut, anak dapat didampingi secara lebih tepat, empatik, dan sesuai dengan tahap perkembangannya, tanpa stigma atau penilaian yang terburu-buru.